Selasa, 30 November 2010

Penerapan MBS di SD N Sidorejo Lor 01 Salatiga


LAPORAN HASIL OBSERVASI
PENERAPAN MBS DI SD N SIDOREJO LOR 01
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Berbasis Sekolah
Dosen pengampu : Prof. Slameto. M.Pd.





Di susun oleh :

Andy Ariyono                         292008078
Efan Khairul Ammar              292008088
Tri Wahyu Marisa                   292008193
Trendy Setiawan                     292008197
Rindha Fitria P.S                    292008006
Sudiayarto Elai N                   292008014




PROGRAM STUDI S1 PGSD
FAKULTAS KEGURUAAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
2010




BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Sekolah adalah salah satu dari Tripusat pendidikan yang dituntut untuk mampu menjadikan output yang unggul, di dalam sekolah juga terdapat desain organisasi dimana di dalamnya terdapat tim administrasi sekolah yang terdiri dari sekelompok orang yang bekerja sama dalam rangka mencapai tujuan oranisasi. MBS terlahir dengan beberapa nama yang berbeda, yaitu tata kelola berbasis sekolah (school-based governance), manajemen mandiri sekolah (school self-manegement), dan bahkan juga dikenal dengan school site management atau manajemen yang bermarkas di sekolah.
Istilah-istilah tersebut memang mempunyai pengertian dengan penekanan yang sedikit berbeda. Namun, nama-nama tersebut memiliki roh yang sama, yakni sekolah diharapkan dapat menjadi lebih otonom dalam pelaksanaan manajemen sekolahnya, khususnya dalam penggunakaan 3M-nya, yakni man, money, dan material.
Penyerahan otonomi dalam pengelolaan sekolah ini diberikan tidak lain dan tidak bukan adalah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. Oleh karena itu, maka Direktorat Pembinaan SMP menamakan MBS sebagai Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS).
Tujuan utama adalah untuk mengembangkan rosedur kebijakan sekolah, memecahkan masalah-masalah umum, memanfaatkan semua potensi individu yang tergabung dalam tim tersebut. Sehingga sekolah selain dapat mencetak orang yang cerdas serta emosional tinggi, juga dapat mempersiapkan/tenaga-tenaga pembangunan.
Oleh karena itu perlu diketahui pandangan filosofis tentang hakekat sekolah dan masyarakat dalam kehidupan kita. sekolah adalah bagian yang integral dari masyarakat, ia bukan merupakan lembaga yang terpisah dari masyarakat, hak hidup dan kelangsungan hidup sekolah bergantung pada masyarakat, sekolah adlah lembaga sosial yang berfungsi untuk melayani anggota2 masyarakat dalam bidang pendidikan, kemajuan sekolah dan masyarkat saling berkolerasi, keduanya saling membutuhkan, Masyarakat adalah pemilik sekolah, sekolah ada karena masyarakat memerlukannya.

B.       Perumusan Masalah
       Kami membahas berbagai permasalahan, yaitu :
a.                 Relevansi MBS di SD Negeri Sidorejo Lor 01 Salatiga
b.                Implementasi MBS di SD Negeri Sidorejo Lor 01 Salatiga dan negara Indonesia
c.                 SPM (Standar Pelayanan Minimal) SD Negeri Sidorejo Lor 01 Salatiga
C.      Tujuan
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Menejemen Berbasis Sekolah , dimana kita bisa mengetahui bagaimana penerapan, implementasi, serta banyak hal lainnya mengenai MBS yang telah diterapkan di Sekolah Dasar Negeri.
D.    Manfaat
Manfaat yang dapat kami ambil dari pembuatan makalah ini adalah :
Kami dapat mengetahui apakah MBS itu relevan atau tidak jika diterapkan di dunia pendidikan.
a.    Kami menjadi tahu tentang bagaimana implementasi MBS di Indonesia
b.    Kami dapat mengetahui tentang SPM (Standar Pelayanan Minimal di Indonesia).
















BAB II
PEMBAHASAN

Istilah manajemen berbasis sekolah merupakan terjemahan dari “school-based management”. MBS merupakan paradigma baru pendidikan, yang memberikan otonomi luas pada tingkat sekolah ( pelibatan masyarakat ) dalam kerangka kebijakan pendidikan nasional.
Menurut Edmond yang dikutip Suryosubroto merupakan alternatif baru dalam pengelolaan pendidikan yang lebih menekankan kepada kemandirian dan kreatifitas sekolah. Nurcholis mengatakan Manajemen berbasis sekolah (MBS) adalah bentuk alternatif sekolah sebagai hasil dari desentralisasi pendidikan.
 Berkaitan dengan itu, terdapat tiga pandangan berbeda; pertama, mengartikan administrasi lebih luas dari pada manajemen (manajemen merupakan inti dari administrasi); kedua, melihat manajemen lebih luas dari pada administrasi (administrasi merupakan inti dari manajemen); dan ketiga yang menganggap bahwa manajemen identik dengan administrasi.
Dalam hal ini, istilah manajemen diartikan sama dengan istilah administrasi atau pengelolaan, yaitu segala usaha bersama untuk mendayagunakan sumber-sumber, baik personal maupun material, secara efektif dan efisien guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan di sekolah secara optimal. Pengertian manajemen menurut Hasibuan merupakan ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu. Definisi manajemen tersebut menjelaskan pada kita bahwa untuk mencapai tujuan tertentu, maka kita tidak bergerak sendiri,  tetapi membutuhkan orang lain untuk bekerja sama dengan baik.
Berdasarkan fungsi pokoknya, istilah manajemen dan administrasi mempunyai fungsi yang sama, yaitu: merencanakan (planning), mengorganisasikan (organizing), mengarahkan (directing), mengkoordinasikan (coordinating), mengawasi (controlling), dan mengevaluasi (evaluation).
Menurut Gaffar (1989) mengemukakan bahwa manajemen pendidikan mengandung arti sebagai suatu proses kerja sama yang sistematik, sitemik, dan komprehensif dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional.


Menejemen Berbasis Sekolah memiliki beberapa tujuan yaitu :
a.         Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam megelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia; 
b.        Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama;
c.         Meningkatkan tanggung jawab sekolah kepada orang tua, masyarakat, dan pemerintah tentang mutu sekolahnya; dan
d.        Meningkatkan kompetisi yang sehat antar sekolah tentang mutu pendidikan yang akan dicapai.

a.       Relevansi MBS di SD Negeri Sidorejo Lor 01 Salatiga
Dalam MBS (Manajemen Berbasis Sekolah ) SD ini memiliki 3 pilar, yaitu :
1.      Menajemen
Manajemen dalam SD ini menggunakan pemanfaatan disiplin waktu, kepala sekolah menggunakan kebijakannya untuk membiasakan diri berkumpul sebelum jam masuk atau Kegiatan Belajar Mengajar dimulai. Jam 06.45 – 07.00 para staf pengajar dan karyawan sudah harus berkumpul di kantor guna membahas hal – hal yang terkait dengan permasalahan siswa – siswi sehingga dapat diselesaikan bersama-sama. Dan yang lebih penting lagi hal tersebut berguna untuk menciptakan keakraban antar staf pengajar dan karyawan di sekolah tersebut.
2.      KBM
Kegiatan Belajar Mengajar akan terasa nyaman jika keadaan sekolah dan kelas bersih dan nyaman pula, maka SD Sidorejo Lor 01 meningkatkan SPM(Standar Pelayanan Minimal) guna menciptakan KBM yang nyaman. SD Sidorejo Lor 01 sudah menggunakan sistem kelas pararel, jadi dalam satu kelas hanya ada kurang lebih 28 siswa, sehingga Kegiatan Belajar Mengajar bisa berlangsung secara efektif. Saat ini di SD Sidorejo Lor 01 kelas yang sudah pararel adalah kelas 1-4. sedangkan kelas 5 dan 6 dalam perencanaan.
3.      PSM (Peran Serta Masyarakat)
Peran Serta Masyarakat di SD ini memiliki kriteria yang berbeda – beda dari banyak pihak. Misalkan dari pihak orang tua murid itu sendiri memiliki pemikiran yang berbeda – beda dalam hal BOS (Bantuan Operasional Sekolah), orang tua siswa kadang salah persepsi mengenai dana BOS, ada yang berpendapat bahwa dana BOS tersebut berarti anak bisa bersekolah di SD Sidorejo Lor 01 dengan gratis tanpa biaya sedikitpun, padahal semua itu hanya untuk orang tua siswa yang memiliki latar belakang tidak mampu, sehingga pihak sekolah mengadakan subsidi silang, dimana seluruh siswa di data, dan jika sudah diketahui mana yang tidak mampu akan dibantu sehingga orang tua siswa yang tidak mampu merasa tidak terbebani.
Sekolah juga melakasanakan sistem transparan yaitu Guru dan karyawan yang ada di SD Sidorejo Lor 01 membuat draft setiap bulannya lalu di salurkan ke komite, dan setelah di setujui oleh komite barulah disampaikan ke orang tua / wali murid. jadi memang komunikasi antara pihak sekolah dan orang tua / wali murid sangatlah penting sehingga SD ini sering mengadakan pertemuan dengan orang tua / wali murid guna membahas masalah-masalah yang timbul dan bisa diselesaikan secara baik – baik.

b.      Implementasi MBS di SD Negeri Sidorejo Lor 01 Salatiga dan negara ini
1.      Implementasi MBS di SD Negri Sidorejo Lor 1 Salatiga
·      Meningkatkan mutu pendidikan SDN Sidorejo Lor 1 Salatiga melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam megelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia,
·      Melibatkan peran serta masyarakat sekitar dan orang tua wali guna mendukung penyelenggaraan pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama,
·      Meningkatkan tanggung jawab sekolah kepada orang tua, masyarakat, dan pemerintah tentang mutu sekolahnya,
·      Meningkatkan kompetisi yang sehat antar sekolah tentang mutu pendidikan yang akan dicapai.
2.      Implementasi MBS di Negara Indonesia
Dasar hukum penerapan model MBS di Indonesia adalah Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Penerapan pendekatan dan pengelolaan sekolah dengan prinsip MBS secara resmi mulai berlaku tanggal 8 Juli 2003. Sebelumnya, pemerintah telah melakukan berbagai program rintisan di berbagai jenjang pendidikan berkenaan dengan model MBS melalui berbagai kebijakan yang bertujuan untuk membuat sekolah menjadi lebih mandiri dan meningkatkan partisipasi masyarakat. Sebagai contoh, rintisan program MBS di SD dan MI telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Program ini menekankan pada tiga komponen, yaitu Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), Peran Serta Masyarakat (PSM), dan PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan). Ketiga komponen itu tertuang dalam Propenas 2000-2004 sebagai program untuk mengembangkan pola penyelenggaraan pendidikan berdasarkan. Manajemen berbasis sekolah untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya pendidikan dengan memperhatikan kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat. Dalam peningkatan mutu pendidikan Indonesia dibantu oleh UNESCO, UNICEF, Pemerintah New Zealand, Australia dan Amerika Serikat untuk merintis program MBS. Dengan MBS yang telah dilaksanakan di SD/MI maka sekolah akan lebih mandiri di dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki.
        Berdasarkan hasil-hasil kajian yang dilakukan di Amerika Serikat, Site Based Management merupakan strategi penting untuk meningkatkan kualitas pembuatan keputusan-keputusan pendidikan dalam anggaran, personalia, kurikulum dan penilaian. Sebagai contoh, suatu daerah yang menetapkan untuk mengembangkan ekonomi daerahnya melalui bidang pertanian, implikasinya silabus IPA akan diperkaya dengan materi-materi biologi pertanian dan hal-hal lain yang berkaitan dengan pertanian. Manajemen berbasis lokasi yang merujuk ke sekolah, akan meningkatkan otonomi sekolah dan memberikan kesempatan kepada tenaga sekolah, orangtua, siswa, dan anggota masyarakat dalam pembuatan keputusan. Berdasarkan hal diatas hal terpenting yang perlu dikembangkan antara lain :
·      Meningkatkan proses kerja sama yang sistematik, sitemik, dan komprehensif dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
·      Memajukan mutu pendidikan di Indonesia melalui kemandirian dan inisiatif sekolah-sekolah dalam megelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia
·      Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional perlu peran serta masyarakat seluruh Indonesia, khususnya orang tua wali setiap siswa.
·      Pemerataan mutu pendidikan di setiap wilayah di Indonesia
·      Berkompetisi dengan negara lain secara sehat tentang mutu pendidikan yang akan dicapai

c.       SPM (Standar Pelayanan Minimal) SD Negeri Sidorejo Lor 01 Salatiga
Setiap sekolah pada taraf SD, SMP, SMA pasti memiliki SPM (Standar Pelayanan Minimal), tergantung pada fasilitas, sarana dan pra sarana setiap sekolah. Di sini semua komponen sekolah bertanggung jawab dalam melengkapi fasilitas, sarana dan pra sarana setiap sekolah, guna mencapai tujuan pendidikan nasional.
SD Negeri Sidorejo Lor 1 Salatiga memiliki Standart Pelayanan Minimal antara lain,
1.      Kelas pararel setiap kelas di bagi menjadi dua kelompok A dan B, masing-masing kelompok berjumlah  25 murid, bertujuan untuk memalsimalkan daya serap siswa-siswi saat proses belajar.
2.      Fasilitas, sarana dan pra sarana yang memadai seperti tempat ibadah, perpustakaan, lab komputer, arena olah raga lengkap, penjaga ( satpam ), toilet.
3.      Keadministrasian sekolah menerapkan sistem yang transparan, acountable dan profesional.


Cara meningkatkan kualitas pendidikan khususnya di Jawa Tengah ini dengan cara teus berupaya meningkatkan kualitas dan pemanfaatan saran dan prasarana bidang pendidikan dan perlu terus dilakukan upaya peningkatan kualifikasi dan kompetensi kepala sekolah, guru, pengaawas dan tenaga kependidikan (Purwanto, M.Pd selaku Kepala Sekolah SD N Sidorejo Lor 01). Kita tahu bahwa tanpa saling keterkaitan dan kerja sama yang bagus dari semua pihak MBS tidak akan terlaksana dengan baik.











BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Konsep kualitas pendidikan dapat dilihat dari beberapa sudut pandang:
1.    Dilihat dari segi proses dan hasil pendidikan. Proses pendidikan yang bermutu apabila seluruh komponen pendidikan terlibat dalam proses pendidikan itu sendiri. Sedangkan mutu pendidikan dari segi hasil pendidikan mengacu pada tingkat keberhasilan yang dicapai oleh sekolah pada setiap kurun waktu tertentu dalam berbagai bidang (akademik, keterampilan dan suasana serta kondisi sekolah.
2.    Mutu pendidikan juga dapat di telaah dalam konsep relatif, terutama berhubungan erat dengan kepuasan pelanggan.
a.    Pelanggan internal (kepala sekolah, guru dan staf kependidikan) berkembang baik fisik maupun psikis.
b.    Pelanggan eksternal :
                                      i.      eksternal primer (para siswa) menjadi subjek yang madiri, kreatif dan bertanggungjawab akan hidupnya dan perkembangan masyarakat.
                                    ii.      Eksternal sekunder (orangtua, para pemimpin pemerintahan dan perusahaan) mendapatkan kontribusi dan sumbangan yang positif (outcomes) dari output pendidikan.
                                  iii.      Eksternal tersier (pasar kerja dan masyarakat luas) memperoleh sumbangan pendidikan dari output pendidikan sehingga masyarakat dapat berkembang.
3.    Upaya peningkatan mutu pendidikan dapat dilakukan sistem Total Quality Management (TQM). TQM dalam pendidikan adalah pendekatan pengelolaan peningkatan mutu secara menyeluruh dengan mempergunakan dan memberdayakan sumber daya pendidikan yang tersedia.
4.    Manajemen Berbasis Sekolah dapat menjadi alternatif peningkatan mutu pendidikan. Karena itu MBS sudah diterapkan di banyak negara. Apabila dicermati MBS yang diterapkan di berbagainegara, pada intinya :
                                      i.      Prinsip desentralisasi, yakni pelimpahan dan penyerahan wewenang kepada daerah dan sekolah untuk mengelola pendidikannya secara otonom dalam kerangka pengembangan pendidikan secara nasional.
                                    ii.      Pemberdayaan semua sumber daya pendidikan, termasuk partisipasi dan pemberdayaan orangtua dan masyarakat untuk mengembangkan pendidikan.
                                  iii.      Adanya dewan sekolah (komite) sekolah yang mengorganisir penyediaan fasilitas dan sumbangan pemikiran serta pengawasan dalam pengelolaan pendidikan.
                                  iv.      MBS diterapkan dengan maksud utama untuk peningkatan mutu pendidikan.
5.    MBS di beberapa negara muncul karena inisiatif dari masyarakat dan orangtua, sedangkan di Indonesia inisiatifnya dari pemerintah.
6.    Model MBS yang ideal adalah MBS dalam konsep sistem, yakni adanya pemberdayaan dan sinergi semua aspek pendidikan dan berbagai sumber daya pendidikan pada tingkat sekolah, secara efektif dan efisien dalam satu kesatuan yang utuh untuk mencapai produktivitas pendidikan.
B.     Saran
1.      Untuk menunjang keberhasilan MBS semestinya pemerintah memfasilitasi sarana dan prasarana sekolah
2.      Diadakannya penataran-penataran tentang MBS kepada guru untuk lebih meningkatkan kemampuan kompetensi dalam mengembangkan sekolah yang menerapkan MBS
3.      Adanya transparansi dalam pelaksanaan MBS kepada semua pihak yang terkait agar harapan dan tujuan sekolah dapat tercapai dengan maksimal.
4.      Peran serta masyarakat dan orang tua siswa sangat diharapkan untuk memajukan dan mewujudkan  pelaksanaan MBS yang efektif dan efisien
5.      Cara mengajar harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang sesuai dengan prinsip – prinsip serta tujuan Menejemen Berbasis Sekolah, sehingga akan mendapatkan hasil yang lebih optimal.










TUGAS MBS


LAPORAN
HASIL KEGIATAN OBSERVASI MBS DI MI ASAS ISLAM SALATIGA
Disusun Guna Memenuhi  Tugas Mata Kuliah Manajemen Berbasis Sekolah
Dosen Pengampu Prof. Dr. Slameto, M.Pd







Oleh:
Kelompok 5
Ayu Pramudyawati                 292008093
Sujarwatik                               292008054
Toni Agus Ardie                     292008050
Mifta Andin A.                       292008137
Retno Ambar S.                      292008189
Ria Yuni A.                             292008072


PROGAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2010

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah  dengan judul “LAPORAN HASIL KEGIATAN OBSERVASI MBS DI MI ASAS ISLAM SALATIGA”. Malakah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Berbasis Sekolah, Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
Penulis menyadari bahwa makalah  ini dapat diselesaikan dengan baik berkat bimbingan, dorongan dan bantuan dari banyak pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih:
1.    Prof. Dr. Slameto, M.Pd, selaku Dosen mata kuliah Manajemen Berbasis Sekolah yang telah memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan selama menuntut ilmu di Program S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga serta telah memberikan bimbingan, pengarahan, dan motivasi sehingga makalah  ini dapat diselesaikan dengan baik.
2.    Orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan baik secara moril maupun materil.
3.    Teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang selalu membantu dalam menyelesaikan makalah ini dalam bentuk diskusi yang mendukung,  fasilitas maupun bantuan yang dibutuhkan dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunanan makalah  ini, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

                                                                                                Salatiga, 04 Mei  2010

                                                                                                            Penulis

DAFTAR ISI

Halaman Judul............................................................................................................. 1
Kata Pengantar............................................................................................................. 2
Daftar Isi ..................................................................................................................... 3
Bab I Pendahuluan ...................................................................................................... 4
A.    Latar Belakang........................................................................................... 4
B.     Rumusan Masalah...................................................................................... 5
C.     Tujuan... ..................................................................................................... 5
D.    Manfaat ..................................................................................................... 5
Bab II Pembahasan ..................................................................................................... 6
A.    Profil Sekolah............................................................................................. 6
B.     Visi dan Misi.............................................................................................. 6
C.     Tata Tertib sekolah …................................................................................ 7
D.    Program Kegiatan...................................................................................... 9
E.     Struktur Organisasi.................................................................................... 11
F.      Dasar Kemampuan Guru............................................................................ 11
G.    Penerapan MBS......................................................................................... 12
Bab III Penutup........................................................................................................... 15
Kesimpulan................................................................................................ 15
Saran ......................................................................................................... 15










BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

Kesadaran tentang pentingnya pendidikan yang dapat memberikan harapan dan kemungkinan yang lebih baik dimasa mendatang, telah mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan masyarakat terhadap setiap gerak langkah dan perkembangan dunia pendidikan. Pendidikan sebagai salah satu upaya dalam rangka meningkatkan kualitas hidup manusia. Pada intinya bertujuan untuk memanusiakan manusia, mendewasakan, dan merubah perilaku, serta meningkatkan kualitas hidup.
Sekolah sebagai institusi (lembaga) pendidikan yang merupakan tempat untuk melaksanakan proses pendidikan, memiliki sistem yang komplek dan dinamis. Dalam kegiatannya, sekolah bukan hanya sekedar tempat berkumpul guru dan murid, tetapi sekolah berada dalam satu tatanan sistem yang saling berkaitan. Oleh karena itu sekolah dipandang sebagai suatu organisasi yang membutuhkan pengelolaan. Kegiatan inti organisasai sekolah adalah mengolah sumber daya manusia (SDM) yang diharapkan menghasilkan lulusan berkualitas tinggi sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat.
Salah satu alternatif yang bisa dilakukan adalah dengan pemberdayaan sekolah melalui Manajemen Berbasis Sekolah, yang intinya memberikan kewenangan dan pendelegasian kewenangan kepada sekolah untuk melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas secara berkelanjutan.
Suatu pendidik dijalankan oleh bagian dari masyarakat yang mengabdi kepada pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah atau yayasan. Yayasan dijalankan oleh tenaga masyarakat yang memiliki kemampuan professional dalam mengajar serta memiliki kepribadian yang mantap. Yayasan sendiri merupakan lembaga pendidikan yang menjalankan proses kegiatan belajar mengajar, sehingga terciptalah suatu pendidikan yang berjalan sesuai apa yang diinginkan masyarakat sekitar demi kemajuan pendidikan.
Sekolah islam adalah suatu lembaga yang menempatkan visi dan misi pendidikan dengan dasar syariat-syariat islam. Hal ini berarti dalam aspek organisasi, pengajar hingga pendayagunaan komponen yang ada terkait dengan syariat Islam. Sekolah islam ini bertujuan untuk memberikan pendidikan. Bukan hanya pendidikan secara pedagogik, tetapi sekolah islam ini juga memberikan pendidikan yang  bersumber dari ajaran agama Islam.
B.       Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah “Bagaimana penerapan MBS di MI ASAS Islam Tingkir Kalibening Salatiga”.

C.      Tujuan
Observasi ini dilakukan mahasiswa dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah manajemen berbasis sekolah. Kegiatan ini berguna bagi mahasiswa untuk menambah pemahaman tentang menejemen yang ada di Sekolah, dengan tujuan sebagai berikut:
1.      Mengetahui penerapan Manajemen Berbasis Sekolah di sekolah.
2.      Mengetahui manfaat dan pengelolaan sumber-sumber daya sekolah.
3.      Mengetahui pengembangan dan strategi MBS sesuai dengan visi, misi, dan tujuan pengembangan sekolah.
4.      Mengetahui pengelolaan kurikulum dan penetapan tolak ukur penilaian  kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan sekolah.

D.    MANFAAT
Observasi ini dilakukan mahasiswa dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah manajemen berbasis sekolah. Kegiatan ini manfaatnya yaitu :
Bagi mahasiswa:
1.      Dapat mengamati langsung sejauh mana MI Asas Islam dalam menerapkan MBS
2.      Mahasiswa dapat berinteraksi langsung dengan stakeholder MI Asas Islam
Bagi sekolah:
1.      Sekolah dapat membenahi kekurangan dalam penerapan MBS
2.      Sekolah dapat masukkan dari mahasiswa dan saling berinteraksi untuk meningkatkan mutu MBS





BAB II
PEMBAHASAN

A.    PROFIL SEKOLAH
Identitas Sekolah
1.         Nama sekolah                                      : MI ASAS ISLAM
2.         NIS                                                     : 110030
3.         NSS                                                     : -
4.         Propinsi                                               : Jawa Tengah
5.         Otonomi                                              : Daerah Salatiga
6.         Kecamatan                                          : Tingkir
7.         Desa / Kelurahan                                 : Kalibening
8.         Jalan dan Nomor                                 : Ja’far Shodiq 17
9.         Kode Pos                                            : 50744
10.     Telepon                                               : Kode Wilayah : 0298 Nomor : 2691443
11.     Faksimile                                             : Kode Wilayah :         Nomor :
12.     Daerah                                                 : Perkotaan
13.     Status Sekolah                                                : Swasta
14.     Kelompok Sekolah                              : Inti
15.     Akreditasi                                           : B Tahun 2005
16.     Surat Keputusan / SK                         : No. 32 tanggal 31-05-2005
17.     Penerbit SK (ditandatangani oleh)     : Kanwil Depag Propinsi Jawa Tengah
18.     Tahun Berdiri                                      : 1959
19.     Tahun Perubahan                                : -
20.     Kegiatan Belajar Mengajar                 : Pagi
21.     Bangunan Sekolah                              : Milik Sendiri
22.     Luas Bangunan                                   : 2197 M2
23.    Lokasi Sekolah                                    : Jl. Ja’far Shodiq 17 Salatiga
24.    Jarak ke pusat kecamatan                    : 0,5 km
25.    Jarak ke pusat otoda                            : 1 Km
26.    Terletak pada lintasan                         : Kecamatan
27.    Jumlah keanggotaan rayon                  :           Sekolah : -
28.    Organisasi Penyelenggara                   : ORGANISASI
29.    Perjalanan / perubahan sekolah           : -
B.     VISI DAN MISI SEKOLAH
1.      Visi
Terwujudnya peserta didik yang berprestasi, santun dalam berperilaku serta beriman dan bertaqwa.
2.      Misi
a.       Melaksanakan pembelajaran PAKEM
b.      Memberikan pembinaan dalam menghadapi lomba
c.       Menyampaikan pemahaman al Quran dan al Hadist
d.      Melaksanakan pembiasaan kegiatan beribadah

C.    TATA TERTIB SEKOLAH
1.      Hal masuk sekolah
a.       Semua murid harus di sekolah selambat-lambatnya 5 menit sebelum jam pelajaran dimulai
b.      Murid yang datang terlambat tidak diperkenankan masuk dalam kelas, melainkan harus melapor terlebih dahulu kepada kepala sekolah
c.       Murid absen hanya karena sungguh-sungguh sakit atau keperluan yang sangat penting.
d.      Urusan keluarga harus dikerjakan diluar sekolah atau waktu libur sehingga tidak menggunakan hari sekolah
e.       Muruid yang absen pada waktu masuk kembali harus melapor kepada sekolah dengan membawa surat-surat yang diperlukan (surat dokter atau orang tua/ wali)
f.       Murid tidak diperkenankan meningalkan sekolah selama jam pelajaran berlangsung
g.      Kalau seandainya murid sudah merasa sakit di rumah, lebih baik tidak masuk sekolah
2.      Kewajiban murid
a.       Taat kepada guru-guru dan kepala sekolah
b.      Ikut bertanggung jawab atas kebersihan keamanan dan ketertiban kelas dan sekolah pada umumnya
c.       Ikut bertanggung jawab atas pemeliharaan gedung, halaman, perabot dan peralatan sekolah
d.      Membantu kelancaran pelajaranbaik di kelasnya maupun di sekolah pada umumnya
e.       Ikut menjaga nama baik sekolah, guru dan pelajar pada umumnya, baik di dalam maupun di luar sekolah.
f.       Menghormati guru dan salig menghargai antara sesama murid
g.      Membayar uang sumbangan pembinaan pendidikan pada setiap bulan yang bersangkutan
h.      Melengkapi diri dengan keperluan sekolah
i.        Murid yang membawa kendaraan agar menempatkan di tempat yang telah ditentukan dalam keadaan terkunci
j.        Ikut membantu agar tata tertib sekolah ditaati
3.      Larangan murid
a.       Meninggalkan sekolah selama jam pelajaran berlangsung, penyimpangan dalam hal ini hanya dengan ijin kepala sekolah
b.      Membeli makanan dan minuman diluar sekolah
c.       Menerima surat atau tamu-tamu disekolah
d.      Memakai perhiasan yang berlebihan serta berdandan yang tidak sesuai kepribadian bangsa
e.       Merokok di dalam dan di luar sekolah
f.       Meminjam uang dan alat-alat pelajaran antara sesama murid
g.      Mengganggu jalannya pelajaran baik terhadap kelasnya maupun terhadap lekas lain
h.      Berada atau bermain-main di tempat kendaraan
i.        Berada di dalam kelas selama waktu istirahat.
j.        Berkelahi dan main hakim sendiri jika  menemui persoalan antar teman
k.      Menjadi anggota perkumpulan anak-anak nakal
4.      Hal pakaian dan hal lain-lain
a.       Setiap murid wajib mamakai seragam sekolah lengkap sesuai dengan ketentuan sekolah
b.      Murid-murid putri tidak diperbolehkan memelihara kuku panjang dan memakai alat-alat kecantikan kosmetik yang lazim digunakan oleh orang-orang dewasa
c.       Rambut dipotong rapi bersih dan terpelihara
d.      Pakaian olah raga sesuai dengan ketentuan sekolah
5.      Hak-hak murid
a.       Murid-murid berhak mengikuti pelajaran selama tidak melanggar tata tertib
b.      Murid-murid dapat meminjam buku-buku dari perpustakaan sekolah dengan mentaati peraturan perpustakaan yang berlaku
c.       Murid-murid berhak mendapat perlakuan yang sama dengan murid-murid yang lain selama tidak melanggar peraturan tata tertib
6.      Hal les privat
a.       Murid yang terbelakang dalam sesuatu mata pelajaran dapat mengajukan permintaan les tambahan dengan surat dari orang tuanya kepada kepala sekolah
b.      Les privat kepada guru kelasnya dan les privat tanpa sepengetahuan kepala sekolah dilarang
c.       Les privat hanya diberikan sampai murid yang bersangkutan dapat mengejar pelajaran yang ketinggalan
7.      Lain-lain
a.       Hal-hal yang belum tercantup dalam peraturan tata tertib ini diatur oleh sekolah
b.      Peraturan tata tertib sekolah ini berlaku sejak diumumkan
8.      Catatan
Semua orang tua/wali murid dimohon secara sadar dan positif agar peraturan tata tertib dipatuhi oleh anaknya.

D.    PROGRAM KEGIATAN
Program kegiatan tahunan :
1.      Program umum
a.       Tertib administrasi
b.      Rapat guru/karyawan
c.       Penataran guru
d.      Laporan pelaksanaan pendidikan
e.       Tutup tahun/resepsi
2.      Program pengajaran
a.       Membuat kalender pendidikan
b.      Membuat jadwal pelajaran
c.       Mengadakan supervisi KBM
d.      Mengadakan tes sumatif
e.       Mengadakan UADA
f.       Kenaikan kelas
g.      Merencanakan BP
3.      Program kesiswaan
a.       PMB
b.      Pelaksanaan BP
c.       Pembinaan koperasi madrasah
d.      Pembinaan pramuka/prosen/orkes/UKS
e.       Karyawisata/study tour
f.       Klasmeting
g.      Pengisian buku induk/rapor
h.      Mutasi/absensi siswa
4.      Ketenagaan
a.       Pengisian data guru/karyawan
b.      Penugasan guru/karyawan (intern)
c.       Kesejahteraan guru/karyawan
d.      Mutasi/absensi guru/karyawan
5.      Sarana prasarana
a.       Pengelolaan/pengadaan peralatan
b.      Pengelolaan/pengadaan perpustakaan
c.       Pembukuan keuangan
6.      Pembiayaan
a.       Pengelolaan BOS
b.      Pengelolaan uang tabungan
c.       Pengelolaan uang donatur,  sumbangan
7.      Masyarakat
a.       Mengadakan rapat wali murid/pengurus
b.      Peringatan hari besar
c.       Exposisi/pameran
d.      Mengadakan hubungan dengan
-          Instansi Depag
-          Instansi lain yang perlu
-          Orang/yayasan lain



E.     STRUKTUR ORGANISASI

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI KOMITE / DEWAN SEKOLAH

Rounded Rectangle: Ketua Komite
Azam Arifin
Kamim ShRounded Rectangle: Kepala Sekolah
MusriatunRounded Rectangle: Kepdes / Lurah
Nyoto Dwi S,S.STP



Rounded Rectangle: Bendahara  II
Zuhadi IrfanRounded Rectangle: Bendahara  I
Solikhul HadiRounded Rectangle: Sekretaris  I
Masykur SuyutiRounded Rectangle: Sekretaris  II
Drs. Nilam Abadi


Text Box: Bidang-bidang
Rounded Rectangle: Penggalian Sumber Daya sklhRounded Rectangle: Pengelolaan Sumber Daya SklhRounded Rectangle: Pengendalian Kualitas Plynn SklhRounded Rectangle: Bid. Jaringan Kerjasama InformasiRounded Rectangle: Bid.Sarana  Prasarana SekolahRounded Rectangle: Bidang Usaha




F.     DASAR KEMAMPUAN GURU
1.    Menembangkan kepribadian
a.       Bertaqwa kepada Tuhan YME
b.      Berperan dalam masyarakat sebagai warga Negara yang berjiwa pancasila
c.       Mengembangkan sifat-sifat terpuji yang dipersyaratkan bagi jabatan guru
2.      Menguasai landasan pendidikan
a.       Mengenal tujuan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional
b.      Mengenal sekolah dalam masyarakat
c.       Mengenal prinsip-prinsip psikologi pendidikan yang dapat dimanfaatkan dalam PBM
3.      Menguasai bahan pengajaran
a.       Menguasai bahan pengajaran kurikulum
b.      Menguasai bahan pengayaan
4.      Menyususn program pengajaran
a.       Menetapkan tujuan pengajaran
b.      Memilih dan mengembangkan bahan pengajaran
c.       Memilih dan mengembangkan strategi belajar mengajar
d.      Memilih dan mengembangkan media pengajaran yang sesuai
e.       Memilih dan mengembangkan sumber belajar
5.      Melaksanakan program pengajaran
a.       Menciptakan iklim belajar mengajar yang sehat
b.      Mengatur ruang belajar
c.       Mengelola interaksi belajar
6.      Menilai hasil dan proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan
a.       Menilai prestasi murid untuk kepentingan pengajaran
b.      Menilai proses belajar yang telah dilaksanakan
7.      Menyelenggarakan program bimbingan
a.       Membimbing siswa yang mengalami kesulitan belajar
b.      Membimbing siswa yang berkelainan dan berbakat khusus
c.       Membimbing siswa untuk menghargai pekerjaan di masyarakat
8.      Menyelenggarakan administrasi sekolah
a.       Mengenal pengadministrasian kegiatan sekolah
b.      Melaksanakan kegiatan administrasi sekolah
9.      Berinteraksi dengan sejawat dan masyarakat
a.       Berinteraksi dengan sejawat untuk meningkatkan kemampuan profesional
b.      Berinteraksi dengan masyarakat untuk penuaian misi pendidikan
10.  Menyelenggarakan penelitian sederhana untuk keperluan
a.       Mengkaji konsep dasar penelitian ilmiah
b.      Melaksanakan penelitian sederhana

G.    PENERAPAAN MBS
1.      Sejarah MBS
Manajemen Berbasis Sekolah dimulai sejak tahun 2008-2009 setelah KTSP, tetapi sebelum Tahun ajaran 2008/2009 MI Asas Islam sudah berupaya atau sudah mengadopsinya sejak lama.

2.      Pilar MBS
a.       Manajemen Sekolah
Kepala sekolah yang menjabat saat ini adalah kapala sekolah yang petama menerapkan MBS di sekolah tersebut. Kepala sekolah memerankan fungsinya sebagai pemimimpin di sekolah yang memiliki tanggung jawab untuk mengajar dan mempengaruhi semua yang terlibat dalam kegiatan pendidikan di sekolah untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan sekolah. Dalam menjalankan tugasnya Kepala sekolah tidak bersikap dictator tetapi lebih terbuka dan lebi dekat dengan dewan guru, selain sebagai pemimpin kepala Sekolah juga mengelola administrasi namun masih belum optimal karena tidak ada yang membantu.
b.      PAKEM
Guru dalam penyusunan  promes, prota, silabus, RPP sesuia dengan peraturan yang ada. Dalam setiap mata pelajaran guru membuat RPP sehingga pembelajaran sudah terencana dan tujuan pembelajaran tercapai. Metode pembelajaran yang digunakanpun bervariasi sehingga siswa dapat bekerja secara aktif dan kreatif. Untuk menunjang PAKEM sekolah juga mengoptimalkan penggunaan buku-buku perpustakaan dan menerapkan wajib kunjung dua kali dalam seminggu untuk warga sekolah. Namun PAKEM di sekolah ini belum sepenuhnya berjalan secara optimal, hal ini disebabkan kurangnya sarana  dan media dalam pembelajaran. Sekolah semaksimal mungkin tetap mengatasi kendala tersebut misalnya dengan mengikuti  KKG bagi para guru sehingga guru dapat bertukar pikiran dengan guru disekolah lain.
c.       Peran Serta Masyarakat
Peran serta masyarakat dalam usaha pendidikan dan pengembangan sekolah belum optimal karena Orang tua murid yang memperhatikan pendidikan sekitar 50% kebawah, dan dalam pekerjaaan rumah anaknya, orang tua murid kurang memperhatikan karena pendidikan dan ekonomi orang tua murid tergolong menengah ke bawah. Untuk mengatasi kendala tersebut yaitu dengan mengadakan pertemuan antara guru dengan orang tua murid minimal 4 bulan sekali.
Akan tetapi masyarakat mendukung dalam hal penyelenggaraan kegiatan sekolah dengan memberika dana, pemikiran, barang dan lain-lain seperti saat ini sekolah sedang merenovasi gedung sekolah. Masyarakat dengan sukarela memberikan bantuan seperti semen, pasir dan lain-lain.

3.      Analisis SWOT
a.       Strength
1)      Dalam kepemimpinannya kepala Sekolah bersifat terbuka kepada guru-guru.
2)      Di SD MI Asas Islam ini terdapat guru 12 guru, guru negeri ada 7 orang dan guru swasta ada 4 orang. Kelas 1, 2, 3 di pegang oleh guru kelas dan kelas 4, 5, 6 semi.
3)      Guru mengikuti KKG 1 bulan sekali di bawah 2 dinas yaitu dinas pendidikan dan dinas agama (depag) untuk meningkatkan kemampuan.
b.      Weakness
1)      Dalam inventaris seharusnya continue tetapi dalam kenyataannya masih acak-acakan dan belum maksimal karena jumlah guru pas untuk mengajar maka tidak ada yang membantu administrasi.
2)      Kurangnya sarana prasarana yang menunjang kegiatan pendidikan.
c.       Opportunity
1)      Dalam setiap kegiatan sekolah masyarakat mendukung penuh baik tenaga, dana dan lain-lain.
2)      Semakin baik kwalitas dari sekolah maka semakin banyak orang tua yang mempercayakan pendidikan anaknya.
3)      Jarangnya sekolah dasar yang berasaskan islam didaerah tersebut
d.      Threat
1)      Orang tua murid yang memperhatikan pendidikan sekitar 50% kebawah
2)      Dalam pekerjaaan rumah anaknya, orang tua murid kurang memperhatikan
3)      Pendidikan dan ekonomi orang tua murid tergolong menengah ke bawah
4.      Keberhasilan setelah penerapan MBS
SD MI Asas Islam telah mampu membentuk peserta didik yang berprestasi, santun dalam berperilaku serta beriman dan bertaqwa melalui kegiatan pembelajaran. Dalam prestasinya SD MI Asas Islam tahun kemarin UASBN mendapat  juara nomor 1 se-MI kota salatiga tahun ajaran 2009/2010. Prestasi/keberhsilan lainnya yaitu setiap lomba mendapat juara dengan piala bergilir tingkat kecamatan.





BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Mutu pendidikan di Indonesia sekarang ini kurang memuaskan, maka perlu adanya upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Upaya peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan dengan melakukan reformasi pendidikan. Model reformasi yang ada sekarang ini yaitu model Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). MBS adalah salah satu bentuk restrukturisasi sekolah dengan merubah sistem sekolah dalam melakukan kegiatannya. Tujuan dari MBS adalah untuk meningkatkan prestasi akademik sekolah dengan merubah desain strukturnya.
Saat ini telah banyak sekolah yang menggunakan model Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Dalam menggunakan model MBS ini tentu saja tidak berjalan lancar tapi banyak kendala yang dihadapi dalam penerapan konsep baru ini yang perlu mendapatkan masukan dari berbagai ahli manajemen pendidikan.
B.     SARAN
Dalam menerapkan MBS dan meningkatkan mutu sekolah maka yang harus di lakukan yaitu:
a.       Menyusun visi dan misi sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan
b.      Memiliki strategi manajemen
c.       Adanya peran sekolah untuk mengembangkan siswa, guru dan sekolah menurut karkteristik sekolah itu sendiri
d.      Memiliki SDM yang berkompeten.




Description: H:\obser\Hemph ^_^(1479).jpg